Santunan Pekan ke Tiga di Bulan Juli, Menjelang Lebaran Yatim
Rumah Bina Sejahtera - 10 Muharram kerap disebut sebagai lebaran anak yatim. Bukan tanpa alasan, Nabi Muhammad SAW mengajarkan kepada umat islam untuk menyantuni dan menyayangi anak yatim.
Amalan untuk menyantuni anak yatim dianjurkan Rasulullah Saw karena menjadi keutamaan pada bulan Muharram.
Karena itulah di Indonesia 10 Muharram sering disebut dengan ''Lebaran Anak Yatim''.
Terkait menyantuni anak yatim pada 10 Muharram tercantum dalam hadits Nabi Muhammad SAW, berikut bunyinya:
"Apakah kamu ingin hatimu lembut dan hajatmu terkabul? Sayangilah anak yatim, usaplah kepalanya, berilah ia makanan dari makananmu, maka hatimu akan lembut dan hajatmu akan terkabul." (HR Thabrani)
Selain bersedekah, terdapat keutamaan lainnya bagi muslim yang mengusap kepala anak yatim pada 10 Muharram dalam hadits Nabi SAW lainnya.
"Dan barangsiapa mengusap kepala anak yatim pada hari Asyura, niscaya Allah mengangkat derajatnya pada setiap rambut yang diusapnya." (kitab Tanbihul Ghafilin bi-Ahaditsi Sayyidil Anbiya-Iwal Mursalin karya Abullaits Assamarqandi).
Lebaran Anak Yatim adalah tradisi yang tidak hanya mengajarkan kita untuk berbagi, tetapi juga memperkuat ikatan sosial dalam masyarakat.
Dengan melestarikan tradisi ini, kita dapat terus memberikan kebahagiaan dan harapan kepada anak yatim, serta menjaga nilai-nilai kemanusiaan yang diajarkan oleh agama islam.
0 Response to "Santunan Pekan ke Tiga di Bulan Juli, Menjelang Lebaran Yatim"
Post a Comment