Menyambut 10 Muharram Tahun 1442 Hijriyah
28 August 2020
Add Comment
بسم الله الرحمن الرحيم
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
[QS. Al-Hasyr (59) : 18]
Dari ayat tersebut dapat menjadi pengingat untuk kita sebagai bahan muhasabah, koreksi diri atas apa yang telah kita perbuat di masa-masa sebelumnya.
Di bulan Muharram ini yang merupakan permulaan tahun 1442 Hijriyah, dapat kita manfaatkan sebagai moment memulai peningkatan amal di masa-masa berikutnya, utamanya di masa pandemi sekarang ini.
Pada bulan Muharram ini terdapat hari Asyura, dimana kita semua dianjurkan untuk menunaikan ibadah puasa pada tanggal 10 muharram dan dibarengi dengan puasa sehari baik sebelum maupun sesudah tanggal 10. Selain itu, berpuasa dibulan Muharram juga merupakan puasa terbaik setelah puasa di bulan Ramadhan.
rumahbinasejahtera - Do'a Bersama, Peringatan Tahun Baru 1442 Hijriyah, 28 Agustus 2020 / 09 Muharram 1442 H. |
Pada tanggal 10 Muharram, selain dianjurkan berpuasa, kita semua juga dianjurkan untuk membahagiakan keluarga dan anak-anak yatim, Baik dengan cara melakukan santunan maupun hal lain yang bermanfaat dan bisa membahagiakan semuanya.
Dalam kitab Faidul Qadir disebutkan bahwa menjamu anak yatim dan keluarganya pada tanggal 10 Muharram merupakan salah satu sunnah nabi SAW. dan pembuka keberkahan hingga setahun penuh.
rumahbinasejahtera - Do'a Bersama, Peringatan Tahun Baru 1442 Hijriyah, 28 Agustus 2020 / 09 Muharram 1442 H. |
Dalam kitab Tanbihul Ghafilin bi-Alhaditsi Sayyidil Anbiyaa-i wal Mursalin disebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda:
Barang siapa berpuasa para hari Asyura, niscaya Allah akan memberikan seribu pahala malaikat dan pahala 10 ribu syuhada. Dan barang siapa mengusap kepala anak yatim pada hari Asyura, niscaya Allah mengangkat derajatnya pada setiap rambut yang diusapnya.
Meskipun pada hadits diatas terdapat perbedaan pendapat dari masing-masing ulama, serta ada juga yang mengatakan hadits tersebut merupakan hadits yang lemah serta palsu. Tentunya kita bisa mengambil hikmah tentang bagaimana Akhlak kita sebagai seorang muslim untuk mencontoh rasulullah SAW. dalam mencintai dan menyayangi anak-anak yatim.
rumahbinasejahtera - Pembagian Paket dan Santunan, Peringatan Tahun Baru 1442 Hijriyah, 28 Agustus 2020 / 09 Muharram 1442 H. |
Hari Asyura merupakan hari yang baik bagi umat Islam. Untuk itu mari kita jadikan hari ini sebagai momentum untuk mengenang serta mengikuti jejak Rasulullah SAW. dalam menyayangi anak yatim.
Para ulama juga mencoba mengelaborasi apa sebenarnya maksud dari “mengusap kepala anak yatim” (dalam kitab Tanbihul Ghafilin) sehingga ia memiliki pahala yang besar di sisi Allah. Ibn Hajar al-‘Asqalani dalam Fathul Bari, menyebutkan bahwa mengusap kepala anak yatim memang memiliki keutamaan dan tidak terikat hari Asyura saja.
Ia menyebutkan bahwa ada riwayat dari Abu Hurairah r.a. yang disebutkan oleh Imam Ahmad tentang ini. Riwayat tersebut berisi tentang seseorang yang mengadu kepada Rasulullah SAW. soal sikapnya sendiri yang berhati keras. Rasulullah SAW. lalu berkata:
Berilah makan orang miskin dan usaplah kepala anak yatim.
Mengusap kepala adalah bentuk tanda penghormatan, kasih sayang, dan cinta kepada anak yatim. Demikian dikatakan oleh Ibn Hajar al-Haitami dalam kitab al-Fatawa al-Haditsiyah.
Dalam Islam, “Anak Yatim” memiliki posisi yang sangat istimewa. Bahkan, Islam menjajikan posisi yang sangat mulia bagi siapa saja mereka yang menyayangi anak-anak yatim. Banyak Ayat dan Hadits yang menegarkan begitu berartinya posisi anak yatim, sehingga sudah seharusnya umat islam memberikan perhatian khusus kepada anak-anak yatim.
rumahbinasejahtera - Simbolis Penyerahan Santunan, Peringatan Tahun Baru 1442 Hijriyah, 28 Agustus 2020 / 09 Muharram 1442 H. |
Memberikan perhatian atau menyantuni anak yatim merupakan salah satu perwujudan dari rasa kemanusiaan yang wajib dimiliki oleh seorang muslim. Bahkan, Nabi Muhammad SAW mengatakan bagi mereka yang mau menanggung anak yatim kelak akan berada dekat bersamanya di surga.
Semoga segala upaya kita di dunia ini dapat mendekatkan ridho dari Allah untuk berdekatan dengan Rasulullah SAW. di surga kelak.
Aamiin, Aamiin, Yaa Rabbal 'Aalamiin...
Walhamdulillahi Rabbil 'Aalamiin...
0 Response to "Menyambut 10 Muharram Tahun 1442 Hijriyah"
Post a Comment